ilustrasi pistol (IDN Times/Mardya Shakti)
Hukuman mati tanpa pengadilan terjadi ketika krisis sosial, politik, dan kemanusiaan Haiti mancapai puncaknya. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahkan harus menggelar rapat khusus untuk membahas situasi ini.
Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, hampir 70 orang tewas dalam bentrokan yang melibatkan geng di Port-au-Prince, Cité Soleil pada 14-19 April 2023. Sekitar 40 orang mati ditembak atau ditikam, dan dua diantaranya adalah anak-anak.
“Pertempuran berkecamuk di Cité Soleil. Penduduk merasa terkepung. Mereka tidak bisa lagi meninggalkan rumah karena takut kekerasan senjata dan teror geng,” kata Koordinator Kemanusiaan PBB di Haiti, Ulrika Richardson, dilansir The Guardian.
PBB menyerukan pengerahan pasukan pendukung khusus internasional ke Haiti, setelah lebih dari 530 orang tewas dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini menyebabkan banyak klinik dan sekolah ditutup.
Sepanjang Januari dan Maret 2023, kantor hak asasi manusia PBB menghitung 531 pembunuhan, 300 korban luka, dan 277 penculikan akibat ulah geng kriminal.