Whitson juga merupakan komandan perempuan pertama di ISS. Dia memimpin ratusan eksperimen di misi luar angkasa Expedition 52. Selama misinya yang terakhir, dia telah menempuh jarak 122,2 juta mil dan 4.623 kali mengorbit Bumi.
Secara total, Whitson berada di ISS selama 9,5 bulan dan berkontribusi dalam tiga misi ISS. Dia mengatakan akan sangat merindukan kebebasannya untuk melayang dan bergerak dengan sentuhan ringan berkat 0 gravitasi di luar angkasa.
"Aku juga akan merindukan pemandangan damai yang sangat mempesona dari titik yang sangat berbeda ini. Hingga akhir hariku, mataku masih mencari horizon untuk melihat lekukan Bumi," sambung Whitson seperti ditulis dalam pernyataan resmi Badan Antariksa Amerika (NASA).
Dia juga mengatakan bahwa selama di luar angkasa, waktu berjalan sangat cepat baginya. Hanya saja, dia sudah merindukan rumah dalam pekan-pekan terakhirnya sehingga waktu terasa melambat.
Untuk selanjutnya, di masa depan Whiston dan kedua rekannya akan membantu studi perubahan fisik astronaut di Bumi setelah berada di lingkungan tanpa gravitasi untuk waktu tertentu. Penelitian tambahan termasuk studi jaringan paru baru, yang dapat membuka jalan untuk penelitian sel induk di luar angkasa.
Sekadar informasi, Whitson pulang menumpang pesawat luar angkasa Soyuz MS-04 spacecraft dari modul Poisk di ISS pada pukul 6 waktu setempat. Perjalanannya kembali ke Bumi memakan waktu sekitar 24 menit ketika Soyuz mendarat di atmosfer Bumi dengan kecepatan 500 mil per jam.