Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri Indonesia dengan tegas menolak terlibat dalam diskusi dengan Israel terkait pemindahan warga Gaza. Indonesia diklaim media Israel masuk dalam lima negara yang berdiskusi soal itu dengan Tel Aviv.
Juru bicara II Kementerian Luar Negeri RI, Vahd Nabyl Mulachela, mengatakan Indonesia tidak pernah terlibat dalam pembicaraan seperti yang diklaim tersebut.
"Bisa saya sampaikan, tidak ada pembicaraan dengan Israel," kata Nabyl dalam pernyataannya, Kamis (14/8/2025).
Juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Philips J. Vermonte, menilai keterlibatan Indonesia dalam isu kemanusiaan di Gaza bukanlah hal baru. Menurutnya, sikap ini sudah menjadi DNA diplomasi RI sejak lama, sejalan dengan mandat konstitusi untuk menjaga perdamaian dunia.
"Ini sudah lewat titik kulminasi secara kemanusiaan. Semua orang yang punya hati dan perasaan akan melihat bahwa harus ada langkah konkret," kata Philips saat diwawancarai pada Rabu (13/8/2025).
Philips menegaskan, wacana membawa korban terluka dari Gaza ke Indonesia untuk perawatan medis bukan isapan jempol. Namun, langkah ini tidak bisa dilakukan sepihak.
"Harus ada consent dari mitra-mitra Indonesia di sana," ujarnya.
Persetujuan tersebut, kata Philips, penting untuk memastikan hak para korban tetap terjamin, termasuk untuk kembali ke tanah kelahirannya setelah pulih. Dia menegaskan, Indonesia ingin memastikan bantuan kemanusiaan yang diberikan tidak melanggar kesepakatan atau mengabaikan kondisi politik yang ada di kawasan. Selain evakuasi medis, Indonesia juga siap menyalurkan bantuan dengan cara lain. Semua langkah tersebut, ditegaskan Philips, masih sejalan dengan posisi resmi Indonesia.
"Kalau ada drop bantuan kemanusiaan lewat udara, Indonesia juga siap. Beberapa negara sudah melakukan itu dalam beberapa hari terakhir," jelasnya.