Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Puluhan WNI yang bermukim di Odessa, Ukraina berhasil dievakuasi ke Bucharest, Romania (www.twitter.com/@Kemlu_RI)

Jakarta, IDN Times - Di tengah serangan militer Rusia ke wilayah Ukraina, Pemerintah Indonesia sudah berhasil mengevakuasi sebagian WNI. Pada Minggu, (27/2/2022), 25 WNI berhasil dievakuasi dari Odessa, Ukraina menuju ke Rumania. Bila dilihat dari peta, Odessa merupakan area yang paling dekat di Ukraina ke perbatasan di Moldova. 

Dikutip dari akun Twitter resmi Kementerian Luar Negeri @Kemlu_RI, evakuasi terlihat dilakukan melalui jalur darat. Hal itu lantaran wilayah udara di Ukraina sudah ditutup untuk penerbangan sipil. Alhasil, semua bandara juga tak beroperasi. 

"Alhamdulilah, 25 WNI telah berhasil dievakuasi dari Odessa, Ukraina dan telah tiba di wilayah Rumania. Tim KBRI Bucharest membawa evacuee menuju ke ibu kota Bucharest," demikian cuit Kemenlu pada hari ini. 

Kemenlu juga menyebut pemerintah akan terus mengupayakan evakuasi semua WNI dari berbagai kota di Ukraina. "Keamanan dan keselamatan WNI selalu menjadi prioritas utama," kata Kemenlu lagi. 

Lalu, bagaimana nasib 128 WNI lainnya?

1. 128 WNI lainnya tersebar di beberapa wilayah dan dalam kondisi aman

Ilustrasi gedung KBRI di Kyiv, Ukraina (Tangkapan layar Google Map)

Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Judha Nugraha semula menjelaskan total ada 153 WNI di wilayah Ukraina. Mereka tersebar di beberapa titik. 

"Di mana 82 WNI ada di KBRI Kyiv, 25 WNI ada di Odesa, 3 WNI di Lviv, 9 WNI di Chernihiv, 4 di Kharkiv dan sisanya yang lain masih tersebar di sejumlah titik," ujar Judha ketika memberikan keterangan pers virtual pada Sabtu, 26 Februari 2022. 

Ia menambahkan jumlah WNI terbesar berada di ibu kota Kiev dan Odesa. Mayoritas dari mereka adalah pekerja migran yang bekerja di sektor manufaktur dan hospitality

"Dalam komunikasi kami dengan mereka saat ini, semuanya, alhamdulillah dalam kondisi aman dan selamat," kata dia. 

2. 13 WNI berada di wilayah yang sudah menjadi pertempuran Ukraina dan Rusia

(Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha) Tangkapan layar TV Parlemen

Sementara, Judha menyebut 13 WNI lainnya berada di Ukraina Timur yang kini menjadi titik pertempuran antara Ukraina dan Rusia. Mereka akan dievakuasi apabila kondisinya memungkinkan. 

"Ada 4 WNI di Kharkiv, dan 9 WNI di Chernihih. Situasi saat ini memang di wilayah itu sudah menjadi medan pertempuran. Kami sudah berhasil menghubungi mereka lalu memantau kondisi mereka. Saat ini mereka tinggal bersama majikan masing-masing di
rumah masing-masing. Sambil menunggu situasi lebih aman," kata Judha.

Ia menjelaskan semula tim dari KBRI Kyiv berupaya untuk menjemput 13 WNI tersebut. Namun, hal itu urung dilakukan karena situasi di lapangan tak memungkinkan. 

"Kami meminta mereka untuk tetap stay di rumah masing-masing. Di rumah tersebut dilengkapi dengan bunker dan logistik yang memadai," tutur dia lagi. 

3. Ibu kota Kiev terkena lockdown hingga hari Senin esok

Tentara Angkatan Bersenjata Ukraina mengendarai kendaraan peluncur roket otomatis saat berlatih di wilayah Kherson, Ukraina, dalam foto handout yang dirilis pada Selasa (1/2/2022). ANTARA FOTO/Ukrainian Armed Forces Press Service/Handout via REUTERS/FOC.

Sementara, menurut laporan ABC News, Minggu, (27/2/2022), saat ini ibu kota Kiev sudah di-lockdown hingga Senin esok. Semua warga sipil diminta diam di rumah karena khawatir akan dijadikan sasaran musuh bila tetap berada di jalan. Hal ini tentu berpengaruh terhadap upaya evakuasi 82 WNI yang kini berlindung di KBRI Kyiv. 

Meski demikian, kendali ibu kota Kiev masih berada di bawah Pemerintah Ukraina. Sementara, sebelumnya warga laki-laki Ukraina antre untuk menerima senjata. Mereka diwajibkan untuk berperang melawan pasukan militer Rusia. 

Sejak Rusia melakukan serangan militer ke Ukraina pada 24 Februari 2022, sebanyak 198 warga Ukraina tewas. Menurut data yang dikutip dari Menteri Kesehatan Ukraina Viktor Liashko, sebanyak tiga korban tewas di antaranya merupakan anak-anak. 

Sementara, 1.115 warga mengalami luka, termasuk di dalamnya 33 anak. Di sisi lain lebih dari 10 ribu warga Ukraina terpaksa mengungsi ke negara lain yang berbatasan darat dengan negara mereka. 

Editorial Team