Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Albania. (Pexels.com/Petrit Nikolli)
Bendera Albania. (Pexels.com/Petrit Nikolli)

Jakarta, IDN Times - Pengadilan di Albania memerintahkan Sali Berisha, mantan perdana menteri dan presiden negara itu untuk ditempatkan dalam tahanan rumah pada Sabtu (30/12/2023). Penahanan ini dilakukan karena Berisha dituduh melakukan korupsi.

Berisha merupakan presiden Albania sepanjang 1992-1997 setelah komunisme runtuh di negara tersebut. Dia kemudian juga menjabat sebagai perdana menteri dari tahun 2005-2013. Dia saat ini merupakan pemimpin dari Partai Demokrat, oposisi terbesar di Albania.

1. Akan mengajukan banding atas perintah pengadilan

Ilustrasi palu pengadilan. (Pixabay.com/Daniel_B_photos)

Hakim Irena Gjoka dari Pengadilan Khusus Tingkat Pertama untuk Korupsi dan Kejahatan Terorganisir, yang mencakup kasus-kasus yang melibatkan pejabat senior dan politisi, mengabulkan permintaan jaksa untuk menempatkan Berisha sebagai tahanan rumah. Hal itu dilakukan karena Berisha telah melanggar persyaratan sebelumnya untuk melapor masuk setiap dua minggu.

“Pengadilan telah menerima permintaan jaksa dengan mengubah tindakan sebelumnya dan kini memerintahkan tahanan rumah (untuk Berisha) tanpa kemungkinan meninggalkan negara itu,” kata pengacara Berisha, Genc Gjokutaj, setelah keputusan pengadilan, dikutip dari Reuters.

Gjokutaj mengatakan pengadilan juga melarang Berisha berkomunikasi dengan orang lain selain anggota keluarga yang tinggal bersamanya. Dia mengatakan akan mengajukan banding atas putusan tersebut.

“Tidak ada kriteria hukum yang diperlukan untuk menerapkan atau meningkatkan pembatasan tersebut yang terpenuhi dalam kasus ini," kata pengacara Berisha lainnya, Sokol Mengjesi.

2. Penahanan dianggap sebagai penindasan politik

Ilustrasi penangkapan. (Unsplash.com/niu niu)

Terkait penahanannya Berisha mengatakan akan terus bekerja dan berjuang setiap menitnya dalam segala bentuk untuk memulihkan demokrasi 

“Saya mengundang Anda dengan moto 'hari ini atau tidak sama sekali' dalam perjuangan tanpa harapan untuk menjadi lebih kuat, lebih bertekad, lebih bersemangat, dan lebih berani dibandingkan sebelumnya,” tulisnya di Facebook.

Dilansir Associated Press, pekan lalu, parlemen memutuskan untuk mencabut kekebalan hukum Berisha. Anggota parlemen yang setia kepada Berisha mencoba mengganggu sidang tersebut dan memboikot pemungutan suara.

Berisha mengkritik penyelidikan dan penahanannya sebagai penindasan politik yang diperintahkan oleh Perdana Menteri Edi Rama, dan dia memperingatkan akan adanya protes yang kuat.

“Partai Demokrat menyerukan kepada semua warga Albania dan pendukungnya untuk melanjutkan perjuangan 'hari ini atau tidak sama sekali' demi pemulihan pluralisme politik dan hukuman yang pantas bagi Edi Rama.” kata Luciano Boci, pemimpin senior Demokrat.

“Penangkapan siapa pun dari partai politik mana pun tidak pernah menjadi kemenangan partai mana pun. Partai-partai memenangkan pemilu untuk membawa negara maju, dan partai-partai tersebut bukanlah organisasi militer yang beroperasi untuk menyingkirkan lawan-lawannya," ujar Rama.

3. Penyelidikan korupsi terhadap Berisha

Ilustrasi KPK (IDN Times/Mardya Shakti)

Jaksa secara terbuka menyelidiki Berisha pada bulan Oktober. Dia diduga menyalahgunakan jabatan perdana menteri untuk membantu menantu laki-lakinya, Jamarber Malltezi, memprivatisasi lahan publik untuk membangun 17 apartemen. Jaksa belum mengajukan tuntutan resmi ke pengadilan dan Berisha secara teknis masih dalam penyelidikan.

Beberapa hari sebelum penyelidikan terhadap Berisha terungkap, anggota parlemen oposisi secara teratur mengganggu sidang parlemen sebagai protes terhadap Partai Sosialis yang berkuasa.

Hal itu dilakukan karena Partai Sosialis menolak membentuk komisi untuk menyelidiki dugaan kasus korupsi yang melibatkan Rama dan pejabat tinggi pemerintah lainnya. Sosialis mengatakan rencana tersebut tidak sejalan dengan persyaratan konstitusi.

Gangguan ini merupakan hambatan bagi reformasi yang sangat dibutuhkan saat Albania sedang memulai melakukan proses harmonisasi undang-undangnya dengan undang-undang Uni Eropa agar bisa menjadi bagian blok tersebut.

Pemerintah Amerika Serikat pada Mei 2021 dan Inggris, pada Juli 2022, melarang Berisha dan anggota keluarga dekatnya datang karena dugaan keterlibatan dalam korupsi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team