Jakarta, IDN Times - China menyatakan keberatan terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang disusun Amerika Serikat terkait pembentukan Board of Peace (BoP) dan International Stabilization Force (ISF) di Jalur Gaza. Pemerintah China menilai naskah tersebut tidak secara jelas menegaskan prinsip utama.
Menurut China, Gaza harus diatur oleh rakyat Palestina dan proses menuju solusi dua negara. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, dalam konferensi pers reguler, sehari setelah resolusi disahkan dengan 13 suara setuju, membeberkan alasan pihaknya dan Rusia memilih abstain. Mao Ning menegaskan, absennya China mencerminkan perbedaan mendasar terhadap isi resolusi, bukan penolakan terhadap upaya perdamaian di Gaza.
Menurut Mao, rancangan AS terkait tata kelola Gaza pascaperang masih ambigu. Padahal, itu merupakan isu yang selama ini dianggap China sebagai kunci menuju penyelesaian konflik yang adil dan berkelanjutan. Dia menekankan, prinsip "Palestina memerintah Palestina" tidak terwakili secara memadai di dalam resolusi tersebut.
China juga menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung penghentian kekerasan, percepatan bantuan kemanusiaan, serta jalan diplomatik menuju rekonstruksi Gaza, termasuk pemulihan penuh hak-hak rakyat Palestina.
