Jakarta, IDN Times – Malaysia tidak menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Internasional di Sharm el-Sheikh, Mesir, pada Senin (13/10/2025). Negara itu menolak undangan karena hanya memberikan dukungan bersyarat terhadap proposal perdamaian 20 poin untuk Gaza. Acara yang dipimpin bersama oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dan Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, dihadiri lebih dari 20 kepala negara yang seluruhnya menyetujui rencana tersebut tanpa syarat.
“Kami termasuk di antara beberapa negara yang memberikan dukungan bersyarat,” kata Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dalam sesi tanya jawab di Dewan Rakyat pada Selasa (14/10/2025), dikutip dari Malay Mail.
Sikap Malaysia itu muncul karena kebijakan luar negerinya menuntut solusi menyeluruh, termasuk pengakuan Palestina sebagai negara berdaulat dan jaminan hak kembali bagi rakyat yang terusir. Anwar menilai proposal 20 poin tersebut tidak menyinggung isu pendudukan Israel maupun kekerasan di Tepi Barat, sehingga Malaysia tidak masuk dalam daftar undangan.