Aksi kerusuhan terus mewarnai Piala Eropa 2016 di Prancis. Oknum suporter Inggris kembali berulah saat Piala Eropa 2016 berlangsung. Insiden terbaru terjadi saat mereka membuat kegaduhan di Lille, Rabu 15 Juni waktu setempat.
Dilansir BBC.com, (16/6), kerusuhan tersebut terjadi antara suporter Inggris kontra pihak kepolisian Prancis. Keberadaan suporter Inggris di Kota Lille sebetulnya terlihat janggal dan aneh. Ada indikasi, sejumlah oknum suporter Inggris sengaja menetap di Lille untuk membuat kericuhan. Seperti yang terjadi sebelumnya, yaitu kerusuhan antara Rusia dan Inggris.
Kedua kubu suporter sering berbuat onar sejak Piala Eropa 2016 digelar. Puncaknya kerusuhan di antara dua suporter ketika Inggris melawan Rusia, pada Sabtu 12 Juni. Saat itu, pertandingan sempat mencekam karena suporter Inggris dan Rusia terlihat baku hantam di dalam stadion.
Pertikaian di antara keduanya lalu berlanjut seusai pertandingan. Akibatnya, puluhan orang luka-luka dan harus mendapat perawatan di rumah sakit. Pihak kepolisian Prancis tidak ingin keributan antara suporter Inggris dan Rusia terulang lagi di Kota Lille. Oleh karena itu, sebelum keduanya bertemu, polisi sudah melepaskan gas air mata untuk membubarkan kerumunan suporter Inggris. Sayangnya, upaya polisi ini ternyata mendapat perlawanan.