Kesulitan Imbas Krisis, WNI di Sri Lanka Merasa Belum Perlu Dievakuasi

Jakarta, IDN Times - Masyarakat Indonesia di Sri Lanka sepakat bahwa evakuasi bukan pilihan utama, meski krisis ekonomi melanda negara di Asia Selatan ini. Krisis ekonomi di Sri Lanka membuat masyarakat mengalami kesulitan akibat BBM langka, pemadaman listrik, dan mahalnya kebutuhan pokok, tak terkecuali WNI.
KBRI Kolombo telah melakukan pertemuan dengan masyarakat Indonesia di Sri Lanka untuk mendengar aspirasi dari para WNI menyikapi krisis ekonomi di Sri Lanka.
Sebelumnya, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengatakan, ekonomi Sri Lanka telah benar-benar bangkrut (completely collapsed) akibat sarat utang dan berbulan-bulan alami kekurangan pangan, bahan bakar, dan listrik.
1. WNI masih bisa memenuhi kebutuhan secara layak
Dari hasil dialog tersebut, terungkap bahwa para WNI umumnya masih dapat memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup secara layak dan sepakat bahwa saat ini belum pada tahapan perlunya evakuasi.
Terdapat sebagian kecil WNI yang mengalami kesulitan dan akan terus dibantu oleh KBRI Kolombo. Hasil dialog juga mengungkap bahwa WNI umumnya masih dapat mengelola situasi krisis dan sebagian saling memberikan bantuan kepada WNI lainnya.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat yang telah membantu sesama WNI dan selanjutnya akan terus berkomunikasi dan membantu WNI yang sangat memerlukan bantuan," kata Duta Besar RI untuk Sri Lanka, Dewi Tobing, dalam keterangan tertulis, Selasa (28/6/2022).