ilustrasi wilayah yang diperebutkan Israel-Palestina (nacional.hr)
Asal usul konflik Israel dan Palestina terjadi sejak beberapa dekade lampau. Pada 1937, persoalan perebutan wilayah telah diketahui secara luas. Perebutan wilayah menjadi asal usul konflik berkepanjangan.
Pada 1936, Lord Robert Peel, seorang diplomat Inggris yang ditugaskan Inggris untuk mencari tahu penyebab konflik di wilayah tersebut, menyimpulkan bahwa ada dua kubu, yaitu bangsa Arab dan Yahudi yang ingin memerintah daerah yang sama. Untuk menyelesaikan permasalahan itu, Lord Peel megeluarkan deklarasi perdamaian yang jadi cikal bakal resolusi dua negara atau biasanya dikenal dengan Two States Solution.
Dalam isinya, orang Arab di Palestina akan mendapat 80 persen dari daerah yang diperebutkan. Adapun Yahudi akan mendirikan negara Israel dengan porsi sekitar 20 persen dari daerah tersebut. Pada saat itu, pihak Arab menolak solusi tersebut.
Konflik yang terus berlanjut tersebut kemudian coba ditengahi oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada 1947. Mereka mengusulkan sebuah usulan pembagian wilayah atau partisi sama rata. Saat voting, sebanyak 72 persen suara berpihak pada usulan itu, tetapi kelompok Arab menolaknya.
Penolakan tersebut didukung oleh salah salah satu negara besar, yaitu Mesir. Akhirnya, pada 1948, untuk pertama kalinya Liga Arab melakukan invasi dan berusaha menghancurkan Israel. Selama sembilan bulan bertempur, Liga Arab pun kalah telak dari pasukan Israel.
Hal ini menyebabkan daerah yang sebelumnya sudah diputuskan dibagi rata oleh PBB, secara terpaksa harus diambil alih oleh Israel. Selain Jalur Gaza, ada dua wilayah lain yang masuk ke dalam teritori Palestina, bernama Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Hanya wilayah Gaza yang masih menjadi teritori Palestina yang saat itu dikuasai oleh administrasi Mesir. Wilayah tepi barat dan Yerusalem Timur juga masih berada di tangan administrasi Yordania.
Namun pada 1948, Israel lantas mendeklarasikan kemerdekaan di wilayah yang menjadi tanah Palestina tersebut. Menurut pihak yang tidak menerima kemerdekaan Israel, wilayah yang ditempati Israel sekarang merupakan tanah Palestina.
Wilayah Gaza, Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan negara Israel sekarang, sejak zaman Romawi adalah tanah Palestina. Untuk sekarang, wilayah Palestina hanya mencakup Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur. Sisanya, adalah wilayah milik Israel.