Jakarta, IDN Times - Junta militer mengharapkan dukungan internasional dalam upaya pencegahan, pengendalian, dan pengobatan COVID-19. Pemimpin de facto Myanmar sekaligus panglima junta, Jenderal Min Aung Hlaing, menyerukan lebih banyak kerja sama dengan negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta negara-negara sahabat.
Permohonan itu bertolak belakang dengan pernyataan Min Aung beberapa saat lalu, yang menegaskan bahwa Myanmar siap menjadi negara berdikari sekalipun diasingkan oleh komunitas internasional. Mereka mengaku tidak keberatan hanya bergaul dengan beberapa negara saja.
Dilansir The Straits Times, junta mengatakan bahwa vaksinasi perlu ditingkatkan, baik melalui sumbangan COVAX atau pengembangan vaksin dalam negeri yang dibantu oleh Rusia. Myanmar juga berencana untuk mencairkan dana COVID-19 yang disiapkan ASEAN.