Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi tentara (Pixabay.com/Defence-Imagery)

Jakarta, IDN Times - Rusia memerintahkan pasukannya untuk mundur dari kota Kherson, Ukraina pada Rabu (9/11/2022). Kherson termasuk salah satu wilayah yang sempat dikuasai Moskow sejak invasi pecah pada 24 Februari 2022. 

Pengumuman itu menjadi pukulan besar bagi kampanye militer Rusia di Ukraina. Pasukan Kiev berhasil meraih rentetan kemajuan dalam merebut wilayahnya, salah satunya Kherson, yang sempat diakui menjadi bagian dari Rusia melalui referendum pada bulan lalu. 

1. Kherson sudah tidak kondusif untuk dipertahankan Rusia

Komandan pasukan Rusia di Ukraina, Sergei Surovikin, mengatakan bahwa Kherson sudah tidak memungkinkan untuk terus dijaga pasukannya.

“Setelah menilai situasi saat ini secara komprehensif, diusulkan untuk mengambil pertahanan di sepanjang tepi kiri (timur) Sungai Dnieper,” kata Surovikin, dikutip dari Reuters.

“Saya mengerti bahwa ini adalah keputusan yang sangat sulit, tetapi pada saat yang sama, kami akan mempertahankan hal yang paling penting, yakni kehidupan prajurit kami dan, secara umum, efektivitas tempur kelompok pasukan, yang sia-sia untuk disimpan di tepi kanan di area terbatas,” sambung dia.

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, menyetujui rencana Surovikin untuk menarik pasukannya dari Kherson.

“Saya setuju dengan kesimpulan dan proposal Anda. Lanjutkan dengan penarikan pasukan dan ambil semua tindakan untuk memindahkan pasukan ke seberang sungai,” ujar Shoigu.

Pernyataan itu muncul beberapa jam setelah Kiril Stremousov, wakil kepala Kherson yang diutus Rusia, dilaporkan tewas dalam kecelakaan mobil. Sebelumnya, dia mendesak penduduk di sekitar untuk mengungsi dari wilayah tersebut.

2. Ukraina sebut Rusia tidak akan mundur tanpa perlawanan

Melansir Al Jazeera, penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengatakan bahwa Rusia tidak mungkin meninggalkan Kherson tanpa perlawanan.

“Kami tidak melihat tanda-tanda bahwa Rusia meninggalkan Kherson tanpa perlawanan,” ujar Podolyak melalui cuitannya di Twitter.

Podolyak menambahkan bahwa sebagian pasukan Rusia dipusatkan di perkotaan. Sedangkan anggota cadangannya dibebankan ke Kherson.

Beredar kabar bahwa militer Rusia bisa terhindar dari pertempuran berdarah di Kherson, apabila menarik pasukannya dari tepi barat Dnieper.

Jembatan Darivka, penyebrangan utama untuk keluar dari kota Kherson, diledakkan pada Rabu (9/11/2022). Foto yang diunggah di media sosial menunjukan bahwa konstruksi jembatan itu benar-benar runtuh ke dalam air Sungai Inhulets, anak sungai dari Dnieper.

Orang-orang Ukraina, yang mengunggah foto-foto jembatan Darivka yang hancur, beranggapan bahwa jembatan itu diledakan oleh pasukan Rusia dalam persiapannya untuk mundur.

3. Beberapa orang Rusia telah diusir pasukan Ukraina dari Kherson

Vitaly Kim, Gubernur Ukraina di wilayah Mykolaiv, yang berbatasan dengan Kherson, mengatakan bahwa beberapa orang Rusia telah diusir oleh pasukan Ukraina.

“Pasukan Rusia mengeluh bahwa mereka telah diusir dari sana (Kherson),” kata Kim, dalam sebuah pernyataan di saluran Telegramnya.

Para blogger yang mendukung kecewa dengan pengumuman tarik mundur tersebut. Mereka menganggapnya sebagai pukulan pahit bagi militer Moskow.

“Tampaknya kami akan meninggalkan kota, tidak peduli betapa menyakitkannya menulis tentang itu sekarang,” kata War Gonzo, yang memiliki lebih dari 1,3 juta pelanggan di Telegram.

“Sederhananya, Kherson tidak bisa dipegang dengan tangan kosong,” tambah dia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team