Jakarta, IDN Times - Sejak Taliban mengambil alih Afghanistan pada Agustus 2021, kehidupan masyarakat negara itu anjlok. Sebagian besar masayarakat jatuh miskin. Menjual anak yang masih sangat muda dalam ikatan pernikahan, jamak dilakukan agar sebuah keluarga tetap bisa makan.
Sebelum dikuasai Taliban, Afghanistan banyak mendapat bantuan pendanaan dari luar negeri. Tapi usai kelompok itu berkuasa, semua bantuan berhenti mengalir. Ekonomi limbung dan rakyat terancam kelaparan.
Meski sudah ada larangan pernikahan paksa yang diumumkan oleh Taliban, tapi masih banyak warga Afghanistan yang melakukan praktik menjual anak dalam ikatan pernikahan. Langkah yang dilakukan itu menunjukkan kehidupan warga negara yang sudah putus asa.
Berikut ini kisah tragis yang dilakukan oleh keluarga Afghanistan, dengan berbagai pilihan sulit untuk menghidupi keluarga yang sangat membutuhkan makanan.