Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gaddafi saat berpose dengan awak pesawat (dok. Facebook/Masroor Shaheen/File)

Jakarta, IDN Times - Sebuah pesawat pengangkut jemaah haji dari Libya mengalami insiden tidak biasa. Pesawat tersebut terpaksa melakukan dua pendaratan darurat lantaran adanya kesalahan teknis di udara, sebelum akhirnya menerbangkan seorang jemaah haji yang "diberkati" bernama Amer Al Mahdi Mansour Al Gaddafi.

Amer Al Gaddafi, seorang pemuda dari Libya meninggalkan rumahnya untuk melaksanakan rukun Islam kelima, yakni naik haji. Namun, masalah muncul di bandara ketika Amer ditahan di imigrasi karena alasan keamanan yang disebabkan oleh nama belakangnya, Al Gaddafi.

Dilansir Gulf News, beberapa sistem keamanan bandara di dunia masih menandai nama tersebut selepas kerusuhan sipil di Libya yang terjadi beberapa waktu silam.

1. Amer Al Gaddafi hampir ditinggal pesawat

ilustrasi pesawat terbang di atas awan mendung (pexels.com/Miguel Cuenca)

Ketika teman-temannya sudah menaiki pesawat, Amer Al Gaddafi masih ditahan konter imigrasi. Meskipun memohon dengan keras, Amer tetap tidak dibolehkan naik pesawat menuju Arab Saudi.

Kapten pesawat dilaporkan bersikeras berangkat tanpa dia dengan alasan ketidakpastian keamanan dan keterbatasan jadwal. Meski begitu, Amer tetap memiliki keyakinan teguh untuk bisa berangkat haji.

"Saya tidak akan meninggalkan bandara ini sampai saya berangkat haji," kata Amer Al Gaddafi kepada pihak berwenang bandara, dikutip dari thenews.com, Kamis (29/5/2025).

2. Pesawat mengalami kerusakan teknis

ilustrasi maskapai (pexels.com/Pixabay)

Singkat cerita, pesawat pun lepas landas tanpa membawa Amer Al Gaddafi. Namun, tidak lama setelah lepas landas, pesawat mengalami kerusakan teknis dan terpaksa kembali ke bandara.

Setelah penundaan dan perbaikan kecil, pesawat lepas landas lagi tetap tanpa Amer Al Gaddafi. Namun, pesawat tersebut kembali mengalami masalah dan terpaksa kembali ke bandara untuk kedua kalinya.

Menurut para penumpang dan awak pesawat, sang kapten mengumumkan sesuatu yang cukup mengejutkan setelah pendaratan darurat kedua.

"Saya bersumpah tidak akan terbang lagi kecuali Amer bersama kita di pesawat ini," kata kapten pesawat.

3. Pesawat terbang tanpa masalah saat Amer Al Gaddafi ikut

Ilustrasi pesawat. (IDN Times/Aditya Pratama)

Pihak berwenang pun segera mengizinkan Amer Al Gaddafi menaiki pesawat tersebut. Pada upaya ketiga, pesawat pun bisa lepas landas tanpa insiden ketika Amer Al Gaddafi ada di dalamnya.

"Saya hanya ingin pergi haji dan saya percaya bahwa jika itu memang sudah ditakdirkan untuk saya, tidak ada kekuatan yang dapat menghalanginya," ujar Amer Al Gaddafi.

Editorial Team