Penumpang terlihat di sebelah jemuran baju di kabin mereka di kapal pesiar Diamond Princess, dimana ditemukan 10 orang positif virus korona pada Kamis kemarin, di Terminal Pesiar Dermaga Daikoku di Yokohama, Selatan Tokyo, Jepang, Jumat (7/2). ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Kyung-Hoon/ama/djo
Rasa frustasi sudah mulai dirasakan oleh para penumpang yang memasuki hari karantina ke empat. Salah satunya disampaikan Vana Mendizabal (69), warga Amerika Serikat kepada The Washington Post. Satu-satunya cara bagi Mendizabal untuk keluar dari kapal itu adalah dengan terinfeksi virus corona.
Asuransi kesehatan yang dimiliki oleh Mendizabal tidak menyediakan proses evakuasi dari kapal kecuali jika ia sakit. Begitu pula pemerintah Jepang yang tidak memperbolehkan siapa pun turun dari kapal sebelum batas karantina 14 hari selesai kecuali jika harus dilarikan ke rumah sakit.
"Kita sedang coba menghubungi Departemen Luar Negeri dengan harapan mereka bisa mengeluarkan kami. Kami terus menerus menghirup udara yang sudah sama dan itu sangat tidak sehat," keluhnya.
Salah seorang petugas pemerintahan setempat yang tengah menginvestigasi kapal tersebut belum menemukan medium penyebaran virus. "Saat ini kita belum tahu apakah virus tersebut menyebar lewat udara atau bahkan sistem ventilasi."