ilustrasi insiden Halloween di Itaewon (instagram.com/thekoreatimes_official)
Bukan hanya warga Indonesia, beberapa WNA yang selamat dari insiden tersebut juga membagikan apa yang mereka alami.
Osman Karakan, pelukis dari Turki yang telah bekerja di Korea sejak 2020, mengatakan bahwa dirinya sempat memindahkan orang-orang yang pingsan di jalanan.
“Saya di sini bersama teman-teman dari sekitar pukul 09.00 malam. Gang itu sangat ramai jadi kami pikir itu sangat berbahaya, jadi kami berlindung di sebuah klub di dekatnya. Ketika kami keluar pukul 10.30, orang-orang yang telah meninggal tergeletak di sana," katanya.
Adapun Sonali Madane, seorang mahasiswa India yang belajar di Ehwa Womans University, juga membagikan cerita pilu malam itu.
“Saya dan teman-teman pergi ke sana pukul 21.45 malam. Dalam waktu setengah jam insiden tersebut terjadi. Kami berada di Runway Club dan ketika keluar dari sana kekacauan sedang terjadi,” tuturnya.
Dia menambahkan, “dalam lima menit polisi datang dan mereka menangani situasi. Mereka memberi kami petunjuk dan kami melarikan diri dari lokasi. Kami melihat orang-orang tergeletak di jalan dan petugas memberikan CPR kepada mereka pukul 11.30 malam."
Ana, dari Spanyol, juga menuturkan tentang kejadian malam itu.
“Ada begitu banyak orang sehingga mereka membutuhkan banyak orang untuk melakukan CPR. Jadi semua orang mulai memberikan bantuan. Kami memiliki dua teman yang tahu bagaimana melakukan CPR dan mereka pergi untuk membantu,” kata Ana dikutip dari BBC News.