Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi ISIS, Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Koalisi pimpinan AS mengatakan telah menangkap seorang pemimpin senior kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Suriah. Penangkapan itu terjadi saat dilakukannya serangan pada Kamis (16/6/2022) pagi, waktu setempat.

ISIS sebelumnya pernah menguasai hampir semua wilayah Irak dan Suriah. Sejak kekalahannya pada 2019 lalu, mereka kerap melakukan berbagai serangan perlawanan, dilansir Al Jazeera.

1. Terduga ahli pembuat bom

Ilustrasi Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Reuters melaporkan, orang yang ditangkap pada Kamis tersebut, merupakan pembuat bom yang ahli dan berpengalaman. Ia merupakan salah satu pemimpin tertinggi kelompok ISIS di wilayah itu.

Tidak ada informasi lebih rinci yang diberikan terkait di mana serangan tersebut dilaksanakan. Selain itu, tidak ada warga sipil yang terluka selama operasi, serta tidak ada pesawat yang rusak.

2. Serangan sebelumnya dilakukan di Humaira

Pasukan AS di Suriah dengan koalisinya, SDF, untuk melawan ISIS. (twitter.com/Coordination and Military Ops Center - SDF)

Sebelumnya, juru bicara kelompok oposisi Suriah yang didiukung Turki yakni Tentara Nasional Suriah (SNA), Mayor Youssef Hamoud, mengatakan bahwa koalisi AS telah melakukan serangan helikopter di desa Al-Humaira di selatan perbatasan Turki. Operasi tersebut merupakan yang pertama di wilayah itu.

“Helikopter Chinook dan Black Hawk buatan AS terlibat, tetapi keadaan pastinya tidak jelas pada saat itu. Ini adalah operasi pendaratan helikopter (AS) pertama yang terjadi di daerah-daerah di bawah kendali SNA,” kata Hamoud.

Sebuah sumber yang berhubungan dengan pemberontak di daerah itu mengatakan kepada Reuters bahwa pertempuran pecah selama operasi tersebut.

3. Pemimpin tertinggi ISIS terbunuh pada Februari lalu

Ilustrasi Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Pasukan khusus AS pada bulan Februari melakukan serangan helikopter di provinsi Idlib Suriah yang dikendalikan oleh Hay'et Tahrir al-Sham (HTS) yang menyebabkan kematian pemimpin ISIS, Abu Ibrahim al-Hashemi al-Quraishi .

Quraishi telah memimpin kelompok itu sejak kematian pendirinya Abu Bakr al-Baghdadi, yang terbunuh pada 2019.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team