Dairo Antonio Úsuga David alias Otoniel saat ditangkap militer Kolombia pada Sabtu (23/10/2021). (twitter.com/PoliciaColombia)
Terkait masalah ini, jejaring sosial di Kolombia tengah dibanjiri komentar terkait penangkapan Otoniel. Bahkan, netizen Kolombia menganggap ini sebagai salah satu kebohongan yang dilakukan pemerintahan Duque dan mempertanyakan bagaimana seorang polisi dapat tewas dalam operasi itu.
Di sisi lain, penangkapan Otoniel juga menjadi prestasi terbesar yang dilakukan oleh militer Kolombia setelah tewasnya gembong narkoba Pablo Escobar di tahun 1990an. Kini, pemimpin Clan del Golfo itu tengah menghadapi proses ekstradisi ke Amerika Serikat atas kasus penyelundupan narkoba, dilaporkan dari Market Research Telecast.
Di samping proses ekstradisi, Kejaksaan Kolombia juga sudah menyita seluruh aset yang dimiliki oleh Dairo Antonio Úsuga dari hasil penjualan narkoba.
Bahkan, aset yang disita oleh Pemerintah Kolombia mencapai 37,2 juta dolar AS (Rp529,6 miliar) dan meliputi, 543 hewan ternak, 25 rumah dan pertokoan yang dibangun di Mutatá, Apartadó, Necoclí, and Turbo, Departemen Antioquia, dikutip dari Mercopress.