Pemakaman korban kerusuhan Nikaragua tahun 2018. (twitter.com/maradiaga)
Dilaporkan dari The Rio Times, hampir 30 pemimpin oposisi sudah ditangkap di Nikaragua hanya dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Mereka dituding melakukan tindak kriminal atas pengkhianatan kepada negara hanya berselang empat bulan sebelum pelaksanaan pemilu November mendatang.
Kepolisian yang dikepalai Francisco Diaz telah menahan tujuh kandidat presiden oposisi, meliputi Cristiana Chamorro, Arturo Cruz, Félix Maradiaga, Juan Sebastián Chamorro, Miguel Mora, Medardo Mairena dan Noel Vidaurre.
Selain itu, penangkapan juga dilakukan kepada dua mantan menteri, dua pembelot Sandinista, seorang pebisnis, pegawai bank, mantan ibu negara, enam pemimpin oposisi, dua pemimpin mahasiswa, dua pemimpin petani, seorang jurnalis, seorang komentator, dua mantan pekerja NGO, dan seorang pengemudi yang bekerja untuk Cristiana Chamorro.
Sementara itu, sejak tahun 2012 hubungan antara Nikaragua dan Kolombia sudah memburuk setelah keputusan Pengadilan Hukum Internasional (ICJ) memutuskan batas maritim di Laut Karibia. PIhak ICJ menyetujui Nikaragua untuk mendapatkan sebagian teritori yang sebelumnya dimiliki Kolombia, dikutip dari DW.