Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Kolombia di Cartagena. (instagram.com/houstoncultures)

Jakarta, IDN Times - Mantan personel militer Kolombia pada Jumat (10/12/2021) mengaku jika telah melakukan aksi positif palsu ketika melawan pasukan gerilya sayap kiri. Sementara, kejadian ini umumnya berlangsung di tahun 2000an, yang mana kala itu Kolombia dipimpin oleh eks Presiden Alvaro Uribe. 

Pada Agustus lalu, petinggi militer Kolombia bernama Mario Montoya Uribe dituding melakukan aksi positif palsu dan mengakibatkan tewasnya ratusan warga sipil yang dimanipulasi sebagai kelompok gerilya. 

1. Pertama kalinya personel militer akui melakukan kejahatan perang

Tentara Kolombia saat mengikuti operasi militer. (twitter.com/COMANDANTE_EJC)

Dilansir Mercopress, sebanyak 21 personel militer yang hadir dalam persidangan yang diselenggarakan JEP (Jurisdicción Especial para la Paz) mengaku telah melakukan aksi positif palsu. Bahkan diketahui tentara itu membunuh sebanyak 247 warga sipil dan diubah menyerupai pasukan gerilya. 

"Saya mengungkapkan perasaan saya atas rasa sakit karena melakukan tindakan buruk dan melanggar hukum. Saya juga mengakui bahwa warga sipil itu diubah layaknya pasukan gerilya dan ini tentu membuat duka bagi keluarga korban. Maka dari itu, saya ingin berkontribusi untuk mengungkapkan kebenaran sebagai bentuk reparasi" ujar Jenderal Paulino Coronado Gámez. 

Sementara itu, ini merupakan pertama kalinya personel militer dan jenderal Kolombia mengaku ikut serta dalam kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia. Meski begitu, masih terdapat dua personel militer yang masih tidak mau mengakui aksi kejahatannya, dilansir dari Al Jazeera

2. Pembunuhan dilakukan di Catatumbo dan Pesisir Karibia

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di