Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Korea Utara. (Unsplash.com/Micha Brandli)

Jakarta, IDN Times - Korea Utara (Korut) menanggapi ketegangan yang terjadi antara Prancis, Amerika Serikat (AS) dan Australia. Menurut Kementrian Luar Negeri Korut, kesepakatan kapal selam Australia dengan AS yang memicu ketegangan dengan Prancis akan memicu perlombaan senjata nuklir di kawasan Asia Pasifik.

Australia sebelumnya telah menjalin kesepakatan untuk membeli belasan kapal selam bertenaga diesel-listrik dari Prancis. Namun saat ini, Australia menyingkirkan kesepakatan tersebut dan menoleh ke AS karena menginginkan kapal selam bertenaga nuklir.

Menurut Prancis, Australia telah "menikam dari belakang." Prancis marah atas kesepakatan Australia-AS sehingga menarik duta besarnya di dua negara itu. Ini adalah pertama kalinya hubungan antara Prancis dengan AS mencapai titik ketegangan yang parah.

1. Kesepakatan kapal selam AS-Australia picu perlombaan senjata nuklir di Asia Pasifik

ilustrasi kapal selam (Pixabay.com/12019)

Pakta keamanan tiga arah atau Pakta Aukus yang melibatkan AS, Australia dan Inggris yang diumumkan pekan lalu, dianggap sebagai tamparan keras ke wajah Prancis. Pakta tersebut fokus pada kemitraan strategis, di mana Australia akan mendapatkan teknologi kapal selam nuklir AS.

Tindakan Australia itu dianggap "berkhianat" oleh Prancis karena sebelumnya Australia telah sepakat bermitra untuk sekitar 12 kapal selam bertenaga diesel-listrik buatannya.

Australia membela diri bahwa kawasan Indo-Pasifik semakin tidak stabil dan mereka membutuhkan teknologi kapal selam yang lebih canggih, yakni kapal selam bertenaga nuklir.

Tanpa menyebutkan nama negara yang menimbulkan ancaman, Canberra mengabaikan kekhawatiran Paris dan lebih memilih untuk menoleh ke Washington.

Korut sebagai salah satu kekuatan di Asia Pasifik menanggapi kesepakatan kapal selam AS-Australia yang mengakibatkan kemarahan Prancis itu.

Pada hari Senin, 20 September 2021, pejabat Kementrian Luar Negeri Korut mengatakan "ini adalah tindakan yang sangat tidak diinginkan dan berbahaya yang akan mengganggu keseimbangan strategis di kawasan Asia-Pasifik dan memicu rantai perlombaan senjata nuklir," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP.

2. Korut mengafirmasi langkah China mengecam tindakan AS yang dianggap menghancurkan stabilitas kawasan

Editorial Team

Tonton lebih seru di