Ilustrasi baku tembak tentara. (Unsplash.com/Daniel Stuben)
Melansir Reuters, sulit untuk memverifikasi konflik yang terjadi di Tigray karena wartawan tidak diizinkan masuk ke wilayah tersebut. Sejak pasukan Ethiopia ditarik dari Tigray pada pertengahan 2021, komunikasi dengan dunia luar sulit dilakukan di Tigray.
Terkait tuduhan terbaru TPLF, ada keterangan dari pekerja kemanusiaan di kota Shire, bahwa para saksi di wilayah itu melaporkan adanya penembakan artileri berat dari Eritrea ke wilayah Tigray di sekitar Shiraro pada Rabu dan Kamis dini hari.
Seorang pemimpin milisi yang bersekutu dengan pemerintah Ethiopia, yang berbasis di Gondar di wilayah Amhara selatan Tigray, juga melaporkan adanya penembakan dari pasukan pemerintah Ethiopia atau sekutunya terhadap parit Tigray di sekitar Shiraro.
Eritrea pernah berperang melawan Ethiopia pada 1998-2000, yang dipimpin oleh TPLF dan tetap menjadi musuh hingga saat ini. Sejak pertempuran meletus di Tigray, Eritrea telah mengirimkan pasukannya ke wilayah itu untuk memberikan dukungan kepada militer Ethiopia.
Sebelum ada tuduhan serangan, pasukan Eritrea pada Mei melepaskan tembakan setidaknya 23 peluru ke Shiraro, yang menewaskan seorang gadis 14 tahun dan melukai 18 orang. Tuduhan itu itu berdasarkan laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pemerintah Eritrea tidak memberikan komentar terkait tuduhan serangan sebelumnya dan yang terbaru.