Meski upaya menstabilkan situasi yang dilakukan oleh pasukan Kongo sedang dilakukan, namun serangan bersenjata dari milisi terus terjadi. Pada hari Sabtu (1/5), seorang pria bersenjata memasuki masjid dan membunuh Syekh Ali Amin Ustman di Beni yang masuk dalam wilayah provinsi Kivu Utara.
Syekh Ali Amin Ustman kerap mengecam aksi ekstrimisme lewat siaran radio. Identitas penyerang sampai saat ini belum diketahui. Namun, melansir dari laman BBC, "pria bersenjata itu melarikan diri karena kaki tangannya di luar masjid menunggu dengan membawa sepeda motor," jelas Stewart Muhindo, seorang aktivis hak asasi manusia terkemuka di Beni.
Syekh Ali Amin Ustman telah menerima ancaman dari Allied Democratic Forces (ADF) selama lebih dari setahun.
Menurut Associated Press, Nzanzu Carly Kasivita, Gubernur Provinsi Kivu Utara mengatakan "kami memintanya (Syekh Ali Amin Ustman) untuk meninggalkan Beni jika memungkinkan untuk menghindari ancaman pembunuhan.” Meski begitu pemimpin Islam tersebut tetap bertahan di kota tersebut dan dibunuh pada hari Sabtu.
ADF adalah sebuah faksi pemberontak Uganda yang aktif di Kongo timur. Kelompok tersebut dianggap berperan dalam aksi kekerasan yang terjadi baru-baru ini. Kelompok pemberontak ini telah terbentuk sejak tahun 1990an tapi sejak tahun 2013 mengalami radikalisasi dan memiliki hubungan dengan jaringan ISIS di Afrika.