Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi garis polisi (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Kelompok pemberontak M23 yang berada di bagian timur Republik Demokratik Kongo (RD Kongo) dituduh telah membantai sekitar 50 warga sipil. Tuduhan itu dilontarkan oleh angkatan bersenjata RD Kongo pada Kamis (1/12/2022).

Kongo mengatakan bahwa pembantaian itu terjadi pada Selasa, 29 November. Kelompok M23 dituduh telah melanggar kesepakatan gencatan senjata yang baru saja terjadi selama lima hari.

1. Pertempuran terjadi meski gencatan senjata disepakati

ilustrasi (Pexels.com/Jakson Martins)

Tentara RD Kongo dan kelompok M23 telah terlibat pertempuran selama berbula-bulan di bagian timur negara itu. Baik militer Kongo atau M23, sama-sama saling tuduh bahwa pihak lawan adalah yang memulai serangan.

Upaya perdamaian dengan melakukan gencatan senjata belum menemui keberhasilan yang signifikan. Meski gencatan senjata disepakati, pada Kamis, militer Kongo menuduh M23 telah melakukan pembunuhan terhadap puluhan warga sipil di kota Kishishe akhir pekan lalu.

Melansir Al Jazeera, Sylvain Ekenge, salah satu jenderal militer Kongo, mengatakan bahwa pembunuhan itu dilakukan di sebuah desa, sekitar 70 kilometer di utara kota timur Goma. Sebanyak 50 warga sipil tewas.

Ekenge mengklaim bahwa pasukan pemerintah mempertahankan gencatan senjata, namun para pejuang pemberontak M23 menyerang tentara.

2. M23 mengklaim tidak menargetkan warga sipil

Editorial Team

Tonton lebih seru di