Konflik antara militer Kongo dengan M23 telah membuat puluhan ribu orang mengungsi dan menderita. Serangan paling serius M23 terjadi pada 2012. Konflik sempat mereda tapi bulan lalu, pertempuran kembali terjadi.
Menanggapi tuduhan terbaru dari militer Kongo, juru bicara kelompok M23 Lawrence Kanyuka menolaknya. Dia mengatakan bahwa pasukan M23 tidak pernah menargetkan penduduk sipil.
"Gerakan M23 menolak tuduhan tak berdasar yang dibuat terhadapnya di Kishishe. M23 mengingatkan masyarakat internasional dan nasional bahwa mereka tidak pernah menargetkan penduduk sipil," kata Kanyuka dikutip VOA News.
Wilayah timur RD Kongo telah bergejolak dengan situasi yang terus tegang. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan seorang diplomat AS disebut memiliki informasi tentang pembunuhan warga sipil di Kishishe.
"Kami sangat sedih dengan pembantaian warga sipil di Kishishe, yang bisa menjadi kejahatan perang," kata Stephanie Miley, diplomat AS di Kinshasa.