Ketua Partai Brexit Nigel Farage dan anggota partai Ann Widdecombe mengikuti sesi pemungutan suara mengenai Brexit di Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis, pada 18 September 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Vincent Kessler
Rupanya, cuitan Burger King itu muncul setelah restoran cepat saji lainnya, McDonald's, berhenti menjual susu kocok sebelum Farage mengunjungi Edinburgh untuk melakukan reli.
Keputusan McDonald's itu bukan tanpa sebab. Pasalnya, Farage adalah salah satu politisi sayap kanan ekstrem yang dipakai sebagai target pelemparan susu kocok oleh warga pendukung Uni Eropa. Selain Farage, politisi pendukung Brexit lainnya, Tommy Robinson, juga pernah menjadi sasaran.
Pelemparan susu kocok ini sama seperti pelemparan telur. Tujuannya adalah untuk menunjukkan rasa tidak setuju terhadap sikap target dan membuatnya malu di depan umum. Aksi ini mulai populer di Britania Raya pada Mei lalu ketika parlemen Uni Eropa melangsungkan pemilu.