Meski kesepakatan gencatan senjata sudah diteken sejak Desember lalu, korban tewas di perang sipil Yaman masih saja jatuh. Dilansir oleh The Guardian, dua lembaga bantuan internasional merilis data jika angka mereka yang meregang nyawa di tengah pusaran konflik malah bertambah dua kali lipat. Yang lebih mengejutkan, diperkirakan satu jiwa melayang setiap jamnya kendati tak ada kontak senjata.
Tiga bulan pasca perjanjian, terhitung ada lebih dari 231 warga tewas di seluruh penjuru negeri. Penyebab kematian antara lain serangan udara, tertembus timah panas, jadi sasaran penembak jitu yang mengincar dari kejauhan hingga ranjau darat. Sepertiga dari total kematian terjadi di provinsi Al Hudaydah, wilayah yang juga berada dalam gencatan senjata. 56 jiwa di antaranya masih anak-anak.