ilustrasi pistol (IDN Times/Mardya Shakti)
Biden tampak emosional ketika berpidato terkait penembakan ini. Insiden terjadi ketika ia baru pulang dari tur Asia, mengunjungi Korea Selatan dan Jepang.
“Negara-negara lain memiliki masalah kesehatan mental, masalah kekerasan rumah tangga. Mereka juga memiliki warga yang dapat dikatakan tersesat. Tapi penembakan massal dengan frekuensi sesering ini hanya terjadi di Amerika,” kata Biden, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (25/5/2022).
Ia meminta agar Kongres AS meloloskan undang-undang pengontrolan senjata dengan ‘akal sehat’.
“Ini melelahkan. Kita harus bertindak. Jangan bilang kita tidak bisa terdampak dari pembantaian ini,” sambungnya.