Oposisi Partai Rakyat Republik (CHP) mengatakan, pengadilan Turki dan otoritas audit negara pada 2019 telah memperingatkan tentang resiko penambangan di Amsara di wilayah laut Hitam utara.
Kepala Persatuan Kamar Insinyur dan Arsitek Turki, Emin Koramaz, mengatakan bahwa inspeksi di sana tidak dilakukan secara memadai. Itu karena jumlah staf penambang telah dikurangi, sehingga peluang untuk menemukan kandidat sesuai kualifikasi sangatlah minim.
"Kecelakaan pertambangan di Turki telah menjadi rutinitas, alasan utamanya adalah ilmu pertambangan diabaikan (dan) kurangnya pengetahuan teknis dan infrastruktur," ujar Koramaz, dikutip dari Reuters.
Otoritas Turki telah meluncurkan penyelidikan lebih lanjut terkait ledakan yang terjadi di dalam bawah tanah 300-350 meter di tambang Amsara.
Menteri Energi, Fatih Donmez, mengatakan sebagian besar kebakaran di tambang telah terkendali. Aktivitas penambangan juga telah dihentikan sepenuhnya. Dia berjanji akan menjelaskan situasi lebih lanjut di parlemen.
Para keluarga yang berkumpul menikmati akhir pekan, menyaksikan proses evakuasi korban melalui siaran televisi. Sekaligus mengingatkan mereka pada insiden kebakaran tragis di tambang bawah tanah Soma pada 2014.