Carenshare Co, sebuah perusahaan yang mengimpor boneka seks yang berdiri di Korea Selatan, mengaku mengalami kerugian besar akibat larangan tentang impor boneka seks dari bea cukai. Menurutnya, Korea Selatan harus mereformasi peraturan lain yang berdampak buruk pada perekonomian negara.
“Kami pikir hak rakyat kami untuk mencari kebahagiaan dan menggunakan (boneka seks) dalam kehidupan pribadi mereka telah dibatasi oleh negara,” kata Lee Sang-jin, yang mengepalai salah satu pusat perbelanjaan online perusahaan tersebut.
“Ada berbagai jenis orang yang menggunakan (boneka seks), termasuk mereka yang terasing secara seksual atau mereka yang membutuhkannya untuk tujuan artistik,” tambah Lee.
Perusahaan Lee telah mengambil kambali sekitar 20 boneka seks yang disita oleh petugas bea cukai melalui tuntutan hukum. Perusahaan megajukan tuntutan hukum terpisah untuk meminta kompensasi dari pemerintah karena boneka seks yang telah diambil kembali tidak bisa digunakan setelah dua tahun disita oleh petugas bea cukai.
Ribuan boneka seks yang dikirim ke Korea Selatan telah disita petugas bea cukai sejak 2018, tulis BBC. Keputusan bea cukai untuk mencabut larangan impor boneka seks ini, memungkinkan para importir untuk mendapatkan kembali boneka seks yang telah disita di gudang pemerintah yang dikelola oleh agen tersebut.
Pada 2019, Mahkamah Agung menguatkan keputusan bahwa boneka seks digunakan untuk penggunaan pribadi dan termasuk dalam kategori yang sama dengan pornografi, yang diatur secara ketat, tetapi legal.