Seorang guru menggunakan kamera pemindai panas untuk mengecek suhu pelajar saat pandemik COVID-19 di Seoul, Korea Selatan, pada 21 Mei 2020. ANTARA FOTO/ Yonhap/via REUTERS
Sementara, pada akhir Mei lalu otoritas kesehatan Korea Selatan sebuah gudang e-commerce yang dioperasikan oleh Coupang Corp di Bucheon, Seoul, menjadi klaster COVID-19 baru.
Mengutip Reuters, KDC juga menduga kasus ini berhubungan dengan klaster tempat hiburan malam di Itaewon yang terjadi pada awal Mei.
Wakil Menteri Kesehatan Korea Selatan Kim Kang-lip mengingatkan publik agar waspada sebab jumlah kasus dari klaster gudang e-commerce itu berpotensi bertambah. "Kami sangat gelisah terhadap infeksi di masyarakat dan kami terus mengawasi situasi ini," tutur Kim.
Dengan perkembangan yang ada, Wali Kota Daejeon yang berada di sebelah selatan Seoul memutuskan untuk melarang perkumpulan massal di area publik. Kemudian, Wali Kota Seoul juga mengaku terbuka pada kemungkinan wilayahnya akan kembali memberlakukan jaga jarak ketat apabila kasus harian mencapai 30 kasus dalam tiga hari ini.
Sampai sekarang, Korea Selatan telah melaporkan sebanyak 12.438 kasus COVID-19 dan 281 kematian.