Saat peluncuran Roket Nuri KSLV-II pada hari Kamis (21/10/2021) di Goheung, disaksikan oleh Presiden Korsel Moon Jae In dari pusat ruang angkasa. (instagram.com/moonjaein)
Melalui akun Twitter-nya, Presiden Moon mengaku menyaksikan penerbangan tersebut hingga selesai. Namun, hasilnya belum sesuai harapan karena roket gagal mencapai tujuannya, yaitu gagal menempatkan satelit tiruan di orbit.
"Namun sangat bagus sebagai tembakan pertama. Itu berhasil," ungkap Moon.
"Mengirim proyektil hingga 700 kilometer ke luar angkasa saja sudah merupakan hal yang hebat, dan semakin dekat ke luar angkasa," tambahnya.
Proyek pengembangan Nuri telah dimulai sejak 12 tahun lalu. Proyek ini akan menjadi bahan evaluasi untuk peluncuran kedua yang direncanakan pada Mei 2022.
Nuri yang menelan biaya hampir 2 triliun won Korea (sekitar Rp23,9 triliun) ini memiliki bobot seberat 200 ton dan panjang 47,2 meter serta dilengkapi dengan enam mesin berbahan bakar cair.
Dikutip dari The Korea Herald, tujuan Nuri adalah menempatkan satelit tiruan seberat 1,5 ton di lintasan orbit.
Sebelumnya, program pengembangan roket Korsel dibatasi oleh pedoman rudal bilateral dari Amerika Serikat (AS), yang awalnya diberlakukan pada tahun 1979. Lalu, pada pertemuan puncak pada bulan Mei, Korsel diberi otonomi penuh dalam upaya mengembangkan kendaraan ruang angkasanya.