Supreme Leader Korea Utara Kim Jong Un (nknews.org)
Walau uji coba rudal balistik tak terlalu berbahaya layaknya rudal nuklir, Korea Ytara tetap saja melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. “Uji coba balistik jarak pendek Korea Utara kurang penting daripada uji coba nuklir tetapi masih melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB,” kata Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul, dilansir South China Morning Post.
Korea Utara “dengan cepat memodernisasi senjata dan mengambil keuntungan dari dunia yang terbagi oleh persaingan AS-China dan aneksasi Rusia atas lebih banyak wilayah Ukraina”, katanya.
“Tindakan Pyongyang sekali lagi memperjelas perlunya Washington dan Seoul untuk memperkuat pencegahan militer, memperketat sanksi ekonomi, dan meningkatkan koordinasi kebijakan dengan Tokyo,” kata Easley.
Pejabat Korea Selatan dan AS juga telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sedang bersiap untuk melakukan uji coba nuklir lagi.
Agen mata-mata Korea Selatan mengatakan uji coba nuklir Korea Utara berikutnya dapat terjadi di antara kongres partai China yang akan datang pada 16 Oktober 2022 dan 7 November 2022 mendatang.