Langkah Pyongyang yang memutuskan hubungan diplomatik secara sepihak telah membuat pemerintah Malaysia marah. Malaysia, menurut Associated Press, kemudian meminta semua diplomat Korea Utara yang berada di negaranya untuk segera meninggalkan Malaysia dalam waktu 48 jam pada hari Jumat.
“Ya, kami akan tutup. Kami sekarang mendiskusikan rencana tersebut dengan staf kami di sini dan dengan pemerintah kami,” kata Kim Yu Song, kepala Kedutaan Besar Korea Utara di Malaysia. Kedubes Korea Utara memiliki anggota penanggung jawab, dewan dan enam staf beserta pimpinannya.
Sebenarnya, Malaysia adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang menguntungkan bagi Korea Utara. Pyongyang telah lama menggunakan Malaysia sebagai pusat ekonomi penting di mana ia menangani perdagangan, ekspor tenaga kerja, dan beberapa bisnis ilegal di Asia Tenggara. Para ahli mengatakan Korea Utara mengambil sikap keras atas ekstradisi karena melihatnya sebagai taktik tekanan terhadap Korea Utara dari persahabatan Malaysia-Amerika Serikat.
Hong Min, seorang analis senior di Institut Korea untuk Unifikasi Nasional di Seoul menilai tindakan Pyongyang yang memutuskan hubungan dengan Malaysia adalah salah satu pilihan terkuat Korut untuk mengungkapkan kemarahannya kepada pemerintahan Biden tanpa membahayakan kembalinya negosiasi nuklir dengan Washington.