Jakarta, IDN Times - Pada Senin (7/11/2022), Korea Utara (Korut) secara resmi menolak tuduhan telah mentranser sejumlah peluru artileri kepada Rusia. Amerika Serikat (AS) adalah pihak yang sebelumnya melontarkan tuduhan itu.
AS menyebut Korut mencoba mengaburkan peluru artileri dengan mengirim ke negara-negara di Timur Tengah dan Afrika Utara. Tidak dijelaskan secara spesifik negara mana yang jadi transit.
Wakil direktur Urusan Luar Negeri Militer Kementerian Pertahanan Korut, menilai bahwa tuduhan AS itu memiliki tujuan untuk mencoreng citra Pyongyang di dunia internasional. Dia menegaskan negaranya tidak bertransaksi senjata dengan Rusia.