Ilustrasi CCTV. (pixabay.com/FrankMagdelyns)
Laporan Korsel mengungkapkan, perusahaan yang memasok kamera tersebut diduga telah memalsukan negara asal peralatan itu. Militer pun sedang mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum terhadap perusahaan tersebut.
Tahun lalu, Australia juga melakukan hal yang sama, menyingkirkan kamera pengintai yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan yang dikelola China dari fasilitas mereka karena kekhawatiran keamanan nasional. Hal tersebut terjadi setelah audit menemukan 900 peralatan pengawasan yang dibangun oleh perusahaan Hikvision dan Dahua di kawasan pemerintah.
Inggris dan Amerika Serikat (AS) juga mengambil langkah serupa pada November 2022, dengan alasan kekhawatiran data perangkat dapat diakses oleh pemerintah China. Inggris memblokir pemasangan kamera CCTV baru yang dibuat oleh Dahua dan Hikvision di lokasi sensitif karena masalah keamanan. Sementara, AS melarang penjualan dan impor peralatan komunikasi baru dari lima perusahaan yang berbasis di Negeri Tirai Bambu, termasuk Dahua dan Hikvision, dilansir BBC.