ilustrasi (Unsplash.com/Stephen Mease)
Dalam masalah lain yang dibeberkan oleh KFTC, iklan Tesla tentang alat pengisi daya Supercharger juga dianggap menyesatkan. Tesla disebut memberi informasi palsu tentang kecepatan pengisian daya.
"Tanpa menyebutkan jenis dan kondisi pengujian, (Tesla) mengiklankan bahwa Supercharger-nya dapat mengisi daya mobil cukup untuk berlari ratusan kilometer dalam 15 atau 30 menit," kata KFTC dikutip Yonhap.
Namun, dalam pengujian yang dilakukan, KFTC menemukan bahwa performa seperti itu tidak dapat dicapai dalam kondisi biasa, tetapi harus dioptimalkan dengan efisiensi pengisian daya tinggi.
Iklan kinerja model V3 Supercharger Tesla tayang pada 2019, tapi perusahaan memasangnya secara lokal setelah Maret 2021. KFTC menjatuhkan denda terpisah 1 juta won atau sekitar Rp12,2 juta karena praktik bisnis yang tidak adil.