Menurut Shin, Korea Utara dapat menembakkan satelit lain pada awal bulan depan, lantaran Moskow terus memberikan bantuan teknisnya kepada negara itu.
“Tidak jelas berapa banyak yang akan diberikan Rusia, namun semakin Rusia bergantung pada peluru artileri Korea Utara, semakin besar tingkat transfer teknologi Rusia,” ujarnya.
Mengenai seringnya penembakan rudal oleh Korea Utara, menteri tersebut mengatakan bahwa Pyongyang tampaknya secara intensif mengembangkan rudal jelajah yang tidak melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
“Tampaknya rudal jelajah Korea Utara mampu membawa hulu ledak nuklir,” katanya, seraya menambahkan bahwa fokus Korea Utara pada rudal jelajah tampaknya mempunyai tujuan ganda, yaitu ekspor ke Rusia dan provokasi garis depan.
Shin berpendapat bahwa Korea Utara tidak memiliki kapasitas untuk melancarkan perang skala penuh, namun rezim tersebut masih mampu melancarkan serangan lokal kapan saja. Ia mengatakan bahwa latihan gabungan AS dan Korea Selatan akan digelar dua kali lebih sering dibandingkan tahun lalu untuk menjaga kesiapan menghadapi ancaman Korea Utara.