Jakarta, IDN Times – Korea Utara (Korut) dipaksa berinovasi demi menghadapi krisis ekonomi imbas kekurangan makanan dan pandemik COVID-19. Inovasi itu misalnya dengan mencetak kupon sebagai pengganti uang hingga membiakkan angsa hitam untuk dimakan.
Dengan berakhirnya musim panen, pengamat internasional memprediksi situasi di pangan dan ekonomi Pyongyang semakin berbahaya. Dilansir The Straits Times, ada tanda-tanda bahwa negara itu meningkatkan perdagangan dan menerima pengiriman bantuan kemanuisaan dalam skala besar dari China.
Badan intelijen Korea Selatan melaporkan, pemimpin Korut Kim Jong Un telah mengeluarkan perintah, yang menyerukan agar setiap butir beras diamankan dan mengalihkan setiap sumber daya untuk pertanian.