Seolah tak peduli dengan sorotan dunia, Korea Utara kembali menembakkan rudal balistik ke wilayah pada hari Jumat, 15 September 2017. Rudal ini diduga merupakan simbol “tantangan” langsung ke Amerika Serikat setelah sebuah sanksi baru diadopsi oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Korea Utara. Mengutip laporan New York Times, (15/9), sejauh ini PBB tengah melakukan upaya signifikan untuk menghentikan uji coba nuklir dan rudal di Korut.
Menurut pantauan militer Korea Selatan, rudal tersebut terbang sekitar 2.300 mil langsung ke arah timur. Rudal itu terbang di utara Jepang dan akhirnya jatuh ke Samudera Pasifik. Seorang pejabat Senior Militer Amerika menyebutnya sebagai uji coba sekaligus peringatan bahwa rudal Korea Utara bisa menjangkau pangkalan militer Amerika di lautan Pasifik.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump sebelumnya telah memperingatkan akan memberikan tanggapan atas peluncuran rudal tersebut. Namun, ancaman tersebut nampaknya tak digubris oleh pimpinan tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un.