Ilustrasi pistol. (Unsplash.com/steve woods)
Perdana Menteri Kosovo, Albin Kurti, mengatakan perbatasan Merdare akan dibuka kembali dengan peningkatan pengawasan barang secara langsung oleh agen bea cukai di lokasi hanya 300 meter dari perbatasan. Lima penyeberangan perbatasan lainnya akan dibuka setelah dilengkapi dengan pemindai baru.
Larangan ini dikaitkan dengan penyitaan empat gudang senjata besar, yang dikhawatirkan bahwa senjata dapat diselundupkan melalui perbatasan dengan kedok perdagangan. Pergerakan pasukan Serbia di dekat perbatasan, juga menjadi alasan tindakan untuk mengekang perdagangan lintas perbatasan, dilansir dari Associated Press.
"Ini adalah langkah-langkah keamanan, bukan langkah-langkah komersial," kata Kurti.
Ketegangan di antara kedua negara juga meningkat karena masalah pada Mei 2023, ketika polisi Kosovo menyita gedung-gedung kota di komunitas mayoritas berpenduduk etnis Serbia di wilayah utara, tempat penduduk menolak wali kota etnis Albania yang terpilih dalam pemungutan suara yang diboikot.
Untuk menyelesaikan masalah itu kedua pihak yang berselisih mencapai kesepakatan pada Februari dan Maret tahun lalu, yang mencakup komitmen negara itu untuk membentuk Asosiasi Kotamadya dengan Mayoritas Penduduk Serbia, tapi belum dilaksanakan.
Kosovo adalah bagian Serbia hingga berakhirnya perang pada 1999, antara pasukan Serbia dan separatis etnis Albania, yang menewaskan sekitar 13 ribu orang, sebagian besar etnis Albania. Kosovo memproklamasikan kemerdekaan pada 2008, tapi ditentang Serbia.