bendera Serbia (unsplash.com/thestefankostic)
Perwakilan organisasi non-profit, Center for Advocacy of Democratic Culture, Dusan Radakovic mengatakan bahwa warga Serbia di Kosovo akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan administrasinya imbas penutupan ini.
"Jika seorang anak lahir hari ini, tidak ada tempat untuk mendaftarkan dan mengurus akte kelahirannya. Jika seseorang meninggal, tidak ada tempat untuk melapor. Semua bantuan sosial, pinjaman sekolah, prose mengurus dokumen lainnya akan terdampak," tutur Radakovic, dilansir N1.
Sementara, tidak ada terdapat alternatif dari pemerintah Kosovo untuk memberikan layanan menggantikan sistem dari Serbia. Maka, warga Serbia harus mengurus ke Serbia untuk mendapatkan layanan tersebut.
Di sisi lain, sejumlah bisnis milik warga Albania sudah mulai buka dalam 10 hari terakhir di Mitrovica Utara yang diatur oleh Badan Privatisasi Kosovo. Salah satu toko milik Albania yang sudah buka adalah Meiridian yang membuka cabang ke-45 di seluruh Kosovo.