Perdana Menteri Kosovo, Albin Kurti. (twitter.com/albinkurti)
Kurti mengumumkan lima poin rencana mengurangi ketegangan dengan Serbia, termasuk menormalisasi hubungan dengan Belgrade. Pernyataan itu diumumkan usai bertemu perwakilan luar negeri Uni Eropa (UE), Josep Borrell.
"Pertama, kami akan membangun kembali hukum di Kosovo bagian utara. Kedua kelompok perusuh (Serbia) harus pergi dari teritori Kosovo. Maka keberadaan polisi Kosovo di tiga wilayah dominan etnis Serbia akan dikurangi," ungkap Kurti, dilansir Euractiv.
"Ketiga, polisi Kosovo, KFOR, dan Eulex akan mengadakan evaluasi bersama setiap 15 hari untuk menjamin keamanan. Keempat, pemerintah Republik Kosovo akan mengoordinasikan dengan semua pihak dan mengumumkan pemilu lebih awal di empat wilayah di bagian utara. Terakhir, Kosovo dan Serbia akan kembali melanjutkan mediasi yang difasilitasi Uni Eropa (UE)," tambahnya.
Sayangnya, Kurti sama sekali tidak membicarakan terkait dengan Komunitas Munisipal Serbia (CSM) di Kosovo. Ia enggan meresmikan otonomi lebih di wilayah dominan etnis Serbia karena takut akan meminta bergabung dengan Serbia.