Jakarta, IDN Times - Kosta Rika, pada Jumat (13/10/2023), menolak keikutsertaan perusahaan China dalam pengembangan teknologi 5G di negaranya. Pihaknya khawatir dengan keamanan siber dengan ikut sertanya perusahaan China.
Pada Agustus 2023, Presiden Kosta Rika Rodrigo Chaves telah menyetujui dekrit untuk meregulasi pengembangan jaringan 5G dan seterusnya. Ia pun setuju melarang masuknya negara-negara yang tidak setuju dalam konvensi keamanan siber internasional, termasuk China.
Dilansir Reuters, keputusan Chaves diumumkan setelah kunjungan Komandan Militer Amerika Serikat (AS), Laura Richardson di Kosta Rika. Ia mempertanyakan terkait perkembangan investasi China di Amerika Latin dalam pengembangan jaringan 5G.