Kosta Rika Wajibkan Visa ke Warga Honduras dengan Dalih Keamanan

Menteri Keamanan Publik Kosta Rika, Mario Zamora, mengatakan bahwa terdapat hubungan masuknya geng kriminal Honduras di Limon dengan maraknya kasus kriminalitas di Kosta Rika. 

"Situasi saat ini cukup mengkhawatirkan ketika di Limon, Anda menemukan geng kriminal besar yang dinamai Los Hondurenos. Pekan lalu, otoritas Kosta Rika sudah menangkap seorang warga Honduras atas kasus kriminal yang punya hubungan dengan militer," tutur Zamora, dikutip The Tico Times.

Ia menambahkan, terdapat catatan masuknya persenjataan dari Honduras yang tinggal di Limon. Zamora pun menduga bahwa terdapat koneksi antara geng di Honduras dengan tindak kriminal yang terjadi negaranya belakangan ini. 

Zamora menyebut kewajiban visa kepada warga Honduras di Kosta Rika ini diberlakukan sebagai kontrol utama dalam melanjutkan ketertiban dalam negeri dan kedaulatan negara di tengah munculnya risiko ancaman menurut intelijen. 

Pada saat yang sama, Kementerian Luar Negeri Honduras membalas dengan mengumumkan penerapan visa kunjungan kepada warga Kosta Rika yang akan masuk ke negaranya.

"Dengan prinsip resiprokal, mulai Selasa (10/10), pemerintah Republik Honduras mewajibkan visa konsular bagi semua warga negara Kosta Rika yang akan masuk tanpa pengecualian," tulisnya, dikutip Infobae.

"Kami menghargai kedaulatan negara lain, tapi kami menyarankan agar dialog terus dibangun sebagai negara saudara dalam menyelesaikan semua permasalahan dan perbedaan pandangan dalam kepentingan bersama," sambungnya. 

Sebelumnya, Kosta Rika sempat menunda penetapan visa kepada warga Honduras yang awalnya direncanakan pada Jumat (6/10/2023). Namun, pemberlakuan visa akhirnya tetap diputuskan oleh Kosta Rika. 

Sepanjang tahun ini, sekitar 25.900 warga negara Honduras telah masuk ke Kosta Rika. Mayoritas dari migran asal Honduras itu disebut tidak menetap lama di Kosta Rika dan hanya 353 dari mereka yang mengajukan suaka, dilansir Reuters.

Penetapan visa ini membuat relasi kedua negara memanas dan mempersulit warga dari kedua negara untuk berkunjung. Padahal umumnya, warga Honduras datang ke Kosta Rika untuk berwisata, berdagang, atau sekolah dan kini mereka harus mengurus visa. 

Meski diliputi ketegangan, Menteri Luar Negeri Honduras, Enrique Reina menekankan bahwa kedua negara akan membuka kembali perbatasan. Namun, setelah masalah dugaan kedatangan pembunuh bayaran dan anggota geng kriminal asal Honduras diselesaikan.