Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk, pada Sabtu (2/9/2022) menegaskan bahwa warga Ukraina akan dikenakan hukuman apabila mereka berpartisipasi dalam referendum untuk bergabung dengan Rusia.
"Tidak ada dan tidak akan pernah ada referendum di teritori Ukraina. Ini semua adalah lelucon dan sirkus. Namun, untuk semua penduduk kami yang ingin ikut dalam acara tersebut, maka akan mendapatkan hukuman hingga 12 tahun penjara dan penyitaan properti," paparnya, dilansir RT.
Menanggapi komentar tersebut, Stremousov menegaskan bahwa ancaman dari Ukraina bukanlah masalah baginya. Bahkan, ia mengungkapkan pihaknya tidak takut dengan pernyataan Vereshchuk.
"Saya ingin mengatakan kepada Iryna Vereshchuk bahwa Anda tidak punya hak apa pun kepada Kherson. Ini adalah teritori yang dibebaskan dan apa yang Anda lakukan dan ancaman itu hanyalah tangisan yang tak berarti," ungkap Stremousov.
"Kami tidak takut. Kherson akan selalu menjadi bagian dari Rusia. Warga sudah ingin segera ikut dalam referendum untuk menjadi bagian sepenuhnya dari negara besar yang dapat melindungi mereka," tambahnya.