Jakarta, IDN Times - Kelompok pro-demokrasi Sudan, Pasukan Kebebasan dan Perubahan (CCFFC), pada Minggu (16/1/2022) menerima tawaran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menengahi pembicaraan guna mengakhiri kebuntuan politik setelah kudeta militer pada Oktober disusul pengunduran diri perdana menteri (PM) Abdallah Hamdok.
Juru bicara CCFFC, Jaafar Hassan, membenarkan hal tersebut dan mengatakan bahwa delegasi dari CCFFC bertemu dengan misi PBB (UNITAMS) pada Minggu. Kendati begitu, kelompok sipil penting lainnya, Asosiasi Profesional Sudan, masih menyatakan untuk menolak tawaran PBB, seperti dikutip dari Al Jazeera.