potret Taliban setelah menguasai Kabul (dnaindia.com)
Sekitar 40 juta masyarakat Afghanistan menghadapi kelaparan dan jutaan anak hampir meninggal akibat kelaparan. Afghanistan selama ini mengandalkan bantuan internasional untuk menopang perekonomiannya, termasuk dari PBB dan Amerika Serikat.
Namun, sejak Taliban berkuasa, Amerika Serikat telah memblokir akses bank sentral sebesar 9 miliar dolar AS melalui cadangan luar negerinya. Jika dirupiahkan, angka tersebut setara Rp136 triliun (1 dolar AS = Rp15.213).
Selain itu, Bank Dunia juga menghentikan bantuan sebesar 600 juta dolar AS kepada Afghanistan. Hal tersebut tak lepas kebijakan Taliban yang melarang perempuan untuk membuka kembali sekolah menengah atas (SMA) untuk perempuan, tulis New York Times.
Tak diketahui secara pasti alasan Taliban melarang perempuan untuk menempuh pendidikan SMA. Namun, Taliban memang memiliki jejak rekam untuk membatasi para perempuan dalam meraih pendidikan karena bertentangan dengan keyakinan mereka.
Pemerintahan Taliban juga dikabarkan telah membatasi para jurnalis internasional untuk meliput situasi yang ada di Aghanistan saat ini. Hal tersebut telah memperburuk citra pemerintahan Taliban di mata internasional.