Krisis Listrik Parah Bikin China Dilanda Pemadaman Massal

Jakarta, IDN Times – China telah dilanda krisis energi parah, membuat banyak wilayah di negara itu mengalami pemadaman listrik besar-besaran dan produksi industri di wilayah-wilayah utama di ekonomi terbesar kedua di dunia itu lumpuh.
The Guardian melaporkan pada Rabu (29/9/2021) bahwa ada sekitar 20 provinsi mengalami krisis sampai tingkat tertentu, dengan pabrik-pabrik tutup sementara atau beroperasi dengan jam kerja yang pendek. Para pemilik toko terpaksa menyalakan lilin di toko mereka, dan ada laporan bahwa jaringan seluler tidak berfungsi setelah pemadaman selama tiga hari melanda tiga provinsi di timur laut.
1. China andalkan batu bara
Akibat kondisi genting ini, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) telah secara resmi mendesak perencana ekonomi lokal, administrasi energi dan perusahaan kereta api untuk meningkatkan transportasi batu bara untuk memenuhi permintaan selama musim dingin.
“Setiap perusahaan kereta api harus memperkuat transportasi batu bara ke pembangkit listrik (utilitas) dengan persediaan kurang dari tujuh hari dan meluncurkan mekanisme pasokan darurat pada waktu yang tepat,” kata NDRC.
Namun menurut South China Morning Post, mengutip analisis Sinolink Securities, stok batu bara yang digunakan untuk menghasilkan listrik telah mencapai rekor terendah hanya 11,31 juta ton per 21 September. Jumlah itu hanya cukup untuk menghasilkan listrik selama 15 hari.
Perlu diketahui, stok batu bara yang digunakan untuk menghasilkan listrik di negara itu dipegang oleh enam kelompok pembangkit listrik terbesar China.