Jakarta, IDN Times - Tingginya harga makanan, bahan bakar, dan kebutuhan pokok lainnya di Jalur Gaza telah mendorong beberapa orang untuk menjual bantuan yang mereka terima. Selain itu, ribuan orang juga terpaksa tidur dalam antrean untuk mendapatkan bantuan bahan bakar.
“Orang-orang datang untuk menjual makanan yang mereka terima dari bantuan kemanusiaan kepada kami, karena mereka membutuhkan uang,” kata Ahmed Azeez, pemilik supermarket di kota selatan Khan Younis, kepada The National.
“Mereka minta harga tinggi karena makanannya tidak banyak, jadi kami beli dengan harga tinggi. Tidak baik bagi pelanggan," tambahnya.
Bahkan, harga satu liter susu naik dua kali lipat, dari 4 menjadi 10 shekel (sekitar Rp 16 ribu menjadi Rp41 ribu).