Tiga pimpinan militer Brasil dari AD, AL, dan AU yang mundur dari jabatannya. (Twitter.com/Mode Militer)
Presiden Bolsonaro adalah salah satu sedikit dari pemimpin dunia yang mencuri perhatian karena pandangan skeptisnya terhadap virus corona. Berkuasa sejak dua tahun lalu, ia secara konsisten menolak menerapkan kebijakan karantina karena berpendapat, kondisi negara akan lebih rusak jika karantina diberlakukan dibandingkan dengan serangan wabah virus corona.
Namun faktanya saat ini Brasil adalah negara dengan jumlah infeksi virus corona terbanyak kedua di dunia. Dengan jumlah infeksi mencapai 12,6 juta kasus, Brasil berada di bawah Amerika Serikat yang memiliki total 31 juta kasus. India mengikuti Brasil di posisi ketiga.
Kini nasib dari jaringan layanan kesehatan Brasil semakin mengkhawatirkan. Layanan kesehatan negara tersebut dianggap akan mencapai puncaknya dan ditakutkan segera jebol. Pasokan oksigen dan beberapa perlengkapan medis lainnya untuk menangani virus corona sudah semakin menipis.
Parlemen Brasil semakin meningkatkan tekanan dan kritiknya terhadap pemerintahan Bolsonaro karena dianggap bertanggungjawab atas masalah tersebut. Tekanan politik itu semakin kuat sehingga membuat beberapa pejabat di kabinet Bolsonaro mengundurkan diri.
Melansir dari laman BBC, tiga pemimpin utama militer Brasil mengumumkan mundur dari posisinya pada hari Selasa (30/3). Tiga orang tersebut adalah Edson Leal Pujol, Ilques Barbosa dan Antonio Carlos Bermudez. Mundurnya pemimpin militer Brasil secara bersamaan kali ini, mencatatkan sejarah karena belum pernah terjadi sebelumnya.
Tiga pemimpin militer utama Brasil tersebut akan segera diganti dengan yang baru. Namun belum dijelaskan secara rinci siapa yang akan menempati posisi yang telah ditinggalkan tersebut.